Rabu, 09 November 2011

AKU, KAMU dan KITA

Saya sebagai makhluk sosial sudah jelas tidak akan mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan saya bisa katakan bahwa saya tidak bisa lepas dari kontak dengan orang lain. Untuk alasan itulah saya belajar memahami diri saya dan juga orang-orang yang berada di sekeliling saya, pola perilaku masing-masing manusia jelas sulit untuk saya pahami, untuk mengerti diri saya sendiri saja, saya kesulitan apalagi jika saya harus mengerti orang lain. Itu jauh lebih sulit dari mengerjakan soal kalkulus,trigonometri,persamaan linier, ataupun membuat laporan keuangan dalam akuntansi. 
Beberapa tahun belakangan ini, saya menjadi tertarik dengan rasa keingintahuan saya mengenai alasan saya tetap bertahan menjalani hidup. Jika saya diberikan kesempatan untuk egois, saya akan lebih egois dari kumpulan orang-orang teregois di dunia ini. Saya akan sesali ketidaksempurnaan dalam hidup saya, saya akan lakukan apa saja yang ingin saya lakukan, masa bodo dengan kehidupan. Namun mengapa tidak saya lakukan?
Pertanyaan itu tidak bisa saya jawab dalam waktu singkat. Dan dengan waktu yang cukup lama saya mampu memberikan jawaban sejelas-jelasnya bahwa Sang pencipta  adalah alasan kuat saya tetap bertahan. Jawaban itu sudah jelas benar, lalu apakah sudah cukup hanya dengan 1 alasan? Hati berkata " TIDAK ". lalu alasan apa lagi? " Keluarga dan orang-orang yang saya sayangi ". Siapa orang-orang yang saya sayangi? " mereka adalah orang-orang yang menyayangi saya ''
Dan untuk meyakinkan diri, saya mencoba mengingat berbagai kenangan manis, pahit, semua saya ulas kembali, yang pada akhirnya memberikan kesadaran bagi saya bahwa selain Tuhan, Keluarga, pujaan hati, ada orang lain yang menjadi bagian dari diri saya. Dan orang itu adalah sahabat sejati saya.
Dengan alasan itu saya berani katakan pada dunia bahwa persahabatan itu seperti ini :

Sahabat itu senantiasa mengulurkan tangannya disaat saya terjatuh dan tak mampu berdiri. 
Dia memang orang yang sangat luar biasa, kehadirannya selalu mampu memberikan keceriaan tersendiri. Apa yang saya alami, dan saya lakukan demi teman-teman saya terkadang memang melelahkan, menjengkelkan,  tetapi itulah yang membuat sahabat mempunyai arti indah.
Dan Taukah saat persahabatan itu diuji? mungkin sakit adalah kata yang tepat untuk mendiskripsikannya. Sakit rasanya ketika perselisihan terjadi di dalam persahabatan, diam dan mendiamkannya untuk beberapa hari adalah cara yang paling sering dilakukan untuk menunjukkan betapa hebatnya SAYA tanpa KAMU, bahasa geolnya " LOE+GUE= END!! dan kalimat jaim seperti ini yang sering saya ucapkan apabila emosi sudah menyesakkan hati " saya masih mampu berdiri tanpa teman sepertimu!! "
Tapi taukah kalian bagaimana perasaan saya ketika dengan gampangnya saya ucapkan kalimat itu? Menyesal dan air mata menjadi tebusannya.
Namun hanya persahabatan sejati yang mampu mengatasi cobaan itu. Persahabatan juga selalu diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua itu tidak pernah sengaja untuk dilakukan dengan tujuan kebencian.

" TIDAK SEMUA ORANG MEMILIKI SAHABAT SEJATI "
Namun SAYA?, SAYA adalah orang yang beruntung. karena SAYA memiliki sahabat sejati.


Bukan masalah waktu yang dapat dijadikan alasan untuk pergi jauh dan melupakan sahabat kita, karena sahabat sejati tak menerima alasan itu.
" Semua teman akan datang dan pergi, namun 1 hal yang aku tau hanya sahabat sejati yang kembali "

Dan Siapa yang ingin bersama kamu pada saat tiada satupun yang mampu kamu lakukan ?Merekalah sahabat-sahabatmu..



\\

Udahan ahhh... Capekkk!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar